Oleh: Ronald Munthe
Sulut Times, Manado – Hingga triwulan III/2019, Bank SulutGo (BSG) menunjukkan pertumbuhan melampaui ekspektasi.
Direktur Utama BSG, Jeffry Dendeng memaparkan total aset BSG per 31 Oktober 2019 yang berhasil terealisasi sebesar Rp16,6 triliun dari target sebesar Rp15,4 triliun atau tumbuh 107,35%.
Sementara itu berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB), torehan aset sebesar Rp16,581 triliun atau tumbuh 96.26%.
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), capaiannya sebesar Rp14,7 triliun dari target sebesar Rp13,5 triliun. Hal itu menunjukkan adanya pertumbuhan sebesar 108,85%.
“Peningkatan DPK menunjukkan bahwa pertumbuhan melampaui target yang kita tetapkan. Namun juga menjadi bukti kepercayaan masyarakat terhadap BSG,” tukasnya di Manado, Senin (25/11).
Untuk kredit yang diberikan BSG, per 31 Oktober 2019 yang mencapai Rp12,1 triliun, juga melampaui target sebesar Rp11,6 triliun atau sudah mencapai 103,84%.
Sebelumnya, terkait serapan kredit, Dendeng menyebutkan, masih didominasi kredit konsumtif. Di mana per September 2019, total kredit konsumtif BSG mencapai Rp10,6 triliun. Dengan total kredit Bank BSG per 30 September 2019, mencapai Rp11,97 triliun.
Meski demikian Dendeng optimistis bahwa realisasi kredit BSG akan melampaui target. Hal itu mengacu
RBB tahun 2019 yang diplot sebesar
Rp11,65 triliun. “Masih ada waktu 1,5 bulan sebelum masa tutup buku. Jadi masih terkejar,” ujarnya yakin.
Tak hanya itu saja, Dendeng mengaku sangat optimistis dengan performance kinerja. Ditambah pula dengan penyaluran kredit yang menyasar sektor UMKM. Kendati hal ini belum begitu signifikan.
“Pembiayaan UMKM memang tidak sebesar kredit konsumtif. Di mana total kredit yang disalurkan BSG mencapai Rp817 Miliar,” ujarnya.
Sementara itu, laba sebelum pajak juga tumbuh sebesar Rp189,1 Miliar dari target sebesar Rp180,6 Miliar atau sudah mencapai 104,7%. Berikut untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasion kecukupan modal tercatat sebesar 14,80% dan Non Performace Loan (NPL) hingga 31 Oktober 2019 sebesar 1,28%.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional Welan Palilingan menjelaskan tentang BSGdigital yang merupakan upaya peningkatan produk dan layanan BSG untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah.
Menurutnyaa, inisiatif digitalisasi layanan perbankan dan inovasi harus dilakukan di tengah kompetisi digitalisasi. Adapun BSGdigital pengembangan saat ini, antara lain BSGtouch yang merupakan fasilitas layanan perbankan yang diakses melalui aplikasi pada ponsel pintar dan dapat digunakan untuk mengakses layanan perbankan BSG seperti transfer, pembelian top ataupun pembayaran tagihan.
“Untuk ke depan BSG juga mengembangkan kartu uang elektronik co-branding yang dapat digunakan sebagai pengganti uang fisik atau uang cash dapat digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol Manado-Bitung maupun untuk berbelanja di toko atau mesin yang memiliki mesin EDC milik bank yang diajak kerjasama se-Indonesia,” katanya.
Sementara itu, berkaitan dengan persediaan likuiditas BSG, Palilingan menyatakan aman. “Kebutuhan likuiditas BSG sampai akhir tahun 31 Desember masih aman dan tersedia. Berarti hal itu berkaitan dengan stok ATM seperti tahun sebelumnya,” sebutnya sembari menambahkan
BSGdigital telah meningkatkan transaksi lewat e-channel.
“Dan Oktober 2019 sudah mencapai 84,4% tinggal 16 persen saja yang dilakukan di teller. Jadi capaaiannya sudah seperti bank bank nasional lainnya,” kata Palilingan.
Pada kesempatan yang sama, pimpinan BSG memperkenalkan posisi sejumlah staf yang mengalami reposisi. Antara lain untuk Divisi Corporate Secretary atau
Koordinator Sekretaris BSG, kini dijabat oleh Jane Rombepajung menggantikan Maria Sandra Rogi. Kemudian Public Relation BSG dipercayakan kepada Hence Rumende yang menggantikan Melly Sondakh, yang saat ini dipromosikan sebagai kepala cabang BSG di Amurang.
Komentar