Suluttimes.com, AIRMADIDI – Kios Inflasi yang berlokasi di Pusat Jajanan Kuliner dan Cideramata (PJKC) Desa Sukur, Kecamatan Airmadidi kembali ramai, Sabtu (06/04/24).
Kendati tidak banyak persediaan, namun daging sapi sekitar 100 Kg yang di perdagangkan menjadi incaran warga.
Betapa tidak, saat dibuka pukul 12.00 Wita, daging sapi yang di jual Rp 110 ribu/kg langsung ludes dalam waktu singkat.
Kadis Perdagangan Pemkab Minahasa Utara (Minut), Maximillian Tapada yang ikut membantu sekaligus memantau jalannya transaksi, mengakui kebutuhan daging sapi menjadi incaran warga, mungkin karena harganya, jika dibandingkan dengan daging babi misalnya yang belakangan harganya masih terbilang tinggi.
Menurut Tapada, stok yang tersedia di Kios Inflasi hari ini, Sabtu (06/04/24) seperti daging sapi 100 Kg di jual dengan harga Rp 110 ribu/kg. Untuk beras tersedia 400 kantung ukuran 5 Kg di jual Rp Rp 54.500/kantung. Sementara gula pasir 200 Kg, per Kg di jual Rp 18.000.
“Untuk beras dan gula pasir masih menjadi buruan warga. Transaksi berjalan lancar dan aman,” sebut Tapada.
Menurut Tapada, kegiatan ini terpantau oleh Bupati Joune Ganda SE MAP MM MSi. Bahkan, Bupati ikut memposting sejumlah produk beserta harganya yang di perdagangkan di Kios Inflasi.
Prinsipnya, bahwa Pemkab Minut terus berusaha memenuhi kebutuhan rumah tangga di tengah naiknya barang kebutuhan pokok, khususnya komoditi beras sesuai dengan isu nasional saat ini.
Halnya lanjut Tapada, dalam beberapa hari kedepan Pemkab Minut melalui Dinas Perdagangan akan melakukan aksi pasar murah di wilayah Kecamatan Likupang, namun di Kios Inflasi juga dibuka selagi masih ada ketersediaan stok.
“Produk yang ditawarkan di Kios Inflasi bebas dibeli siapa saja, terlebih untuk konsumtif, bukan untuk diperdagangkan kembali.
Sehingga ada batasan untuk setiap pembeli. Sehingga diharapkan bisa terjangkau terutama masyarakat kurang mampu,” tambah Kadis Perdagangan Minut notabene masih memantau transaksi jual-beli yang berlangsung di PJKC. (dw/st)
Komentar