Enam Langkah Pemprov Sulut Obati Kesedihan 15.000 Naker Sektor Pariwisata

Oleh: Ronald Ginting

Sulut Times, Manado – Sektor pariwisata Sulawesi Utara sangat terdampak akibat wabah covid-19. Bahkan data dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyebutkan ada 15.000 tenaga kerja di bidang pariwisata yang kehilangan mata pencahariannya. Mereka rata-rata telah dirumahkan dan tidak diperpanjang kontrak kerjanya.

Melihat kondisi ini, Pemprov Sulut sudah memiliki enam langkah yang diperkirakan akan kembali menggairahkan pariwisata Sulut, sekaligus meringankan dan menciptakan suasana survive bagi sekitar 15 ribuan tenaga kerja (naker) sektor pariwisata di Sulut yang terkena dampak wabah global ini.

“Pertama, Biro Ekonomi akan berkoordinasi dengan Dispenda Provinsi Sulut menggagas pertemuan dengan para Kadispenda se-Kabupaten/kota menentukan insentif keringanan pembayaran Pb1 atau Pajak Restoran dan Hotel (Prh). Kedua, tentang pembayaran cicilan. Yaitu, akan diusulkan relaksasi cicilan pengusaha UMKM Sulut. Asisten II mengadakan pertemuan dengan OJK dan perbankan BUMN membahas rescheduling cicilan kredit pengusaha wisata dan bersama leasing kendaraan terkait usulan Jouvendi mengenai kredit mobil pengusaha rental,” ujar Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat memimpin vicon dengan stakeholder pariwisata dan beberapa kepala perangkat daerah yang berkaitan dengan pariwisata.

Baca Juga  Pertama di Indonesia, PN Manado Laksanakan Putusan MK Terkait Fidusia

Kandouw menambahkan upaya ketiga yakni meminta PLN Sulutenggo agar memberikan keringanan pembayaran listrik bagi pengusaha hotel. Selanjutnya Kartu prakerja para naker agar didampingi dalam pengisian sekaligus penerapannya. Pendampingan teknis akan dilakukan langsung Kadisnaker dan Kadispar.

“Kelima, penyaluran bansos. Wagub akan menyampaikan ke Dinas sosial terkait penyaluran Bansos juga untuk para naker pariwisata. Keenam, Pelatihan yang akan dilaksanakan adalah bersifat aplikatif dan tepat sasaran. Artinya pelatihan yang akan memotivasi para naker menciptakan produksi untuk meringankan kebutuhan hidup keluarganya,” jelas Kandouw.

β€œPaling lambat Selasa depan, Pak Kadispar Provinsi Sulut akan tindaklanjuti pertemuan seperti ini dengan pihak OJK dan terkait lainnya dan sudah ada solusinya,” lanjut Wagub.

Baca Juga  Sebanyak 32 PNS dilantik Wakajati Sulut

Wagub ikut empati atas apa yang tengah dialami oleh para pelaku dan juga pekerja di sektor pariwisata ini. β€œKalian tidak sendiri menghadapi krisis ini. Pak Gubernur berpesan bahwa kita akan hadapi dan selesai bersama. Torang bersama. Itu pesan Pak Gubernur untuk kalian,” tegas Kandouw dengan menahan haru.

β€œPesan Pak Gubernur, kita akan langsung tindaklanjuti pertemuan ini. Tujuannya meringankan sekaligus Insya Allah bisa membuat para naker yang terdampak COVID-19 bisa diringankan sekaligus bertahan melalui badai ini,” sambungnya.

Dalam dialog ikut dihadirkan juga Asisten II Setprov Praseno Hadi, Kadis Koperasi dan UKM Ronald Sorongan, Kadis Tenaga Kerja Erny Tumundo dan Karo Ekonomi Hanny Wayong.

Selanjutnya, secara bergiliran perwakilan para pengusaha pariwisata mulai menyampaikan update sekaligus curhatan mereka yang pada umumnya berkisar pada permohonan agar Pemerintah Provinsi Sulut bisa membantu sesegera mungkin.

β€œBantuan real itu yang mendesak terhadap banyak naker dirumahkan dan perusahan yang masih bertahan mulai goyang,” tegas Merry Karouwan, Ketua Asita Sulut.

Baca Juga  Bersinergi Bagi Sulut Hebat Lewat Pembayaran Pajak

Masye Wowiling dari ASPPI mengharapkan diantaranya bantuan sosial juga menyentuh pelaku wisata yang dirumahkan.

β€œJangan hanya para pengemudi ojek online (ojol) saja,” katanya.

Dan sejumlah ungkapan lain yang didengar wagub saat itu.

β€œPak Gubernur menyampaikan terima kasih banyak dan apresiasi untuk perjuangan kita selama ini membangun pariwisata. Dan untuk pengusaha yang masih bertahan sekali lagi ini sebuah apresiasi bagi kalian,” pungkas Wagub.

Di sisi lain, dalam rangka mencegah penyebaran virus COVID-19 di Sulut sekaligus mendukung dunia perhotelan bisa bertahan, Gubernur Olly Dodokambey telah mengeluarkan Pergub, di antaranya menegaskan tentang karantina mandiri bagi setiap pendatang yang tiba ke Sulut.

Antara lain menyiapkan sejumlah hotel untuk karantina mandiri bagi mereka yang memiliki dana sendiri dengan harga terjangkau sehingga bisnis hotel tetap dapat berjalan. (gtg)

(Visited 12 times, 1 visits today)

Komentar