Sulut Times, Tojo Una Una, 2 November 2022 – Sulawesi memiliki karakteristik geografis kepulauan dan beberapa pegunungan sehingga terdapat beberapa daerah yang terisolir dikarenakan akses untuk menuju tempat lainnya terhalang karena medan yang dilalui cukup ekstrem ataupun terpisah cukup jauh dari daratan. Hal ini tak menyurutkan langkah Pertamina untuk menghadirkan energi di daerah tersebut dengan harga sama seperti yang dinikmati masyarakat di perkotaan.
Pada Rabu (2/11), secara serentak Pertamina dan BPH Migas meresmikan lembaga penyalur BBM Satu Harga. Ceremonial peresmian di Sulawesi dilakukan di SPBU 76.94615 Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah sekaligus meresmikan 11 titik baru BBM Satu Harga di Sulawesi dimana dan dua diantaranya adalah SPBU BBM Satu Harga di Kecamatan Biaro, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kecamatan Tampan Amma, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Peresmian BBM Satu Harga ini dilakukan oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, Komite BPH Migas, Iwan Prasetya Adhi, Direktur BBM BPH Migas, Sentot Harijady BTP, Bupati Tojo Una-Una, Mohammad Lahay dan Bupati Mamasa, Ramlan Badawi.
Pada kesempatan tersebut, Komite BPH Migas, Iwan Prasetya Adhi mengatakan Program BBM Satu Harga ini merupakan salah satu wujud nyata upaya Pemerintah dalam rangka mewujudkan dan melaksanakan sila ke-lima Pancasila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia khususnya dalam hal ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) Indonesia.
“Adapun capaian tahun 2017 hingga 2021 secara nasional sebanyak 331 Penyalur BBM Satu Harga, pada Tahun 2022 target pembangunan sebanyak 92 lokasi penyalur BBM Satu Harga dan akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir Tahun 2024 dengan target sebanyak 583 penyalur BBM Satu Harga,” jelas Iwan.
Iwan pun menambahkan pelaksanaan Program BBM Satu Harga tentu memberikan manfaat dan dampak positif yang sangat signifikan yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat.
“Sekali lagi saya sampaikan bahwa melalui kebijakan BBM Satu Harga ini masyarakat di wilayah 3T dapat menikmati harga BBM sama dengan di Jawa sehingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud serta memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah,” terangnya.
Tantangan Distribusi BBM Satu Harga, Komitmen Pertamina Hadirkan Pemerataan Energi di Sulawesi
Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto mengungkapkan bahwa pembangunan BBM Satu Harga ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina mewujudkan keadilan energi serta ketahanan energi di wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
Erwin pun menambahkan sejak tahun 2017 hingga saat ini, sebanyak 42 titik BBM Satu Harga telah beroperasi di wilayah Sulawesi, dimana BBM yang dijual dari yang sebelumnya harganya 2x lipat lebih dibuat sama dengan harga di SPBU perkotaan dan Pertamina menanggung seluruh biaya distribusi ke SPBU BBM Satu Harga. Khusus untuk tahun ini, tambahan 11 titik BBM Satu Harga menjadi bentuk komitmen Pertamina Patra Niaga agar pemerataan akses energi dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Pencapaian pembagunan SPBU BBM Satu Harga ini tentunya tidak terlepas dari dukungan Pemerintah dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak mulai BPH Migas, Pemda terkait dan Hiswana Migas. Kami berharap pemerataan energi melalui program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga roda ekonomi terus bergerak tumbuh khususnya di wilayah 3T yang sebelumnya tidak terjamah atau sulit mendapatkan akses energi,” jelas Erwin.
Tambahan Lokasi BBM Satu Harga di Sulawesi Utara pada tahun 2022 yaitu di Kecamatan Biaro, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kecamatan Tampan Amma, Kepulauan Talaud. Daerah kepulauan yang berada di Provinsi Sulawesi Utara ini memiliki tantangan distribusi yang menantang, dimana distribusi BBM kesana dikirim dengan kapal tangker dari Terminal BBM Bitung dengan waktu tempuh yang berbeda-beda. Dalam kondisi cuaca baik, pengiriman BBM ke SPBU Biaro dapat ditempuh dengan waktu 8 jam dan dilanjutkan dengan mobil tangki sejauh 3 km dengan waktu pengiriman 20 menit. Apabila cuaca ekstrim, pengiriman dengan kapal tangker dapat menempuh waktu hingga 15 jam. Lebih jauh lagi ke Kepulauan Talaud, dalam kondisi cuaca baik, pengiriman BBM ke SPBU Tampan Amma dapat ditempuh 1-2 hari dan apabila cuaca ekstrim, pengiriman dengan kapal tangker dapat menempuh waktu hingga 2-3 hari.
Dengan hadirnya BBM Satu Harga di daerah Kepulauan Sulawesi Utara ini, tentunya memudahkan masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan masyarakat pada umumnya untuk memperoleh BBM. Sebelum adanya BBM Satu Harga, BBM dibeli warga di pengecer dengan harga Rp 12.000 – 17.000 per botol untuk jenis bahan bakar Pertalite. Faktor tidak adanya SPBU disana sebelumnya dan jarak yang cukup jauh dengan SPBU terdekat seperti masyarakat Biaro harus mendapatkan BBM dari SPBU terdekat sebelumnya yang terletak di Pulau Siau dengan jarak 47.3 km dan masyarakat Tampan Amma untuk mendapatkan BBM di SPBU terdekat, letak SPBUnya ada di Kecamatan Esang dengan jarak 72 km dengan daerah perkebunan dan perbukitan, membuat harga BBM di level pengecer menjadi mahal.
“Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, kami sampaikan kepada Kepala Daerah, agar apabila dilokasinya sudah terdapat SPBU BBM Satu Harga, paralel dapat memprogramkan peningkatan dan perbaikan infrastruktur utamanya akses menuju SPBU tersebut, karena ini juga akan berdampak pada perekonomian wilayah sekitar”, tutup Erwin.
Komentar