Oleh: Ronald Munthe
Sulut Times.com, Manado – Ratusan dosen dan peneliti dari Indonesia dan mancanegara akan berkunjung ke Sulawesi Utara untuk mengikuti International Conference on Christian and Inter Religiuos Studies (ICC-IRS) 2019. ICC-IRS 2019 akan dilaksanakan di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Rabu (11/12) sampai dengan Sabtu (14/12).
Saat dijumpai, Rektor IAKN Manado Jeane Tulung menuturkan salah satu alasan terpilihnya IAKN Manado adalah sikap toleransi masyarakat Sulawesi Utara yang sudah “mendunia”. Alasan lain yaitu karena posisi Sulawesi Utara berada di tengah-tengah di antara tiga IAKN yang ada di Indonesia.
“Ada 7 perguruan tinggi kristen negeri di bawah naungan Dirjen Binmas Kristen. Namun baru tiga yang jadi institut, yakni di Ambon, Manado, dan Tarutung,” kata Jeane di IAKN Manado, Senin (9/12).
Alasan lainnya yakni Sulut menjadi salah satu daerah yang kondusif, warganya ramah, dan juga lancarnya transportasi dari Sulut serta menuju Sulut.
“Peserta konferensi ICC-IRS ini nantinya tidak hanya diikuti oleh perguruan tinggi kristen saja, namun diikuti juga oleh perguruan tinggi lintas agama, baik itu negeri, umum, dan swasta yang ada di Indonesia maupun luar negeri,” tambah Jeane.
Jeane mengibaratkan kegiatan ini sebagai pesta keilmuan dosen dan peneliti. Karena itu ia berharap ada saling tukar informasi di antara peserta.
“Saya mengharapkan peserta menciptakan kondisi saling tukar temuan atau penelitian, dan mampu juga memberikan jawaban dari beberapa persoalan yang selama ini ditemui di tengah masyarakat secara universal,” sebut Jeane kepada wartawan.
Lanjut dia, konferensi ini menghadirkan 3 pembicara utama yaitu Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Dirjen Binmas Kristen Thomas Pentury.
“Konferensi ini juga mengundang 14 pembicara dari Korea Selatan, Belanda, Belgia, Amerika Serikat, Arab Saudi, Filipina, dan Indonesia. Mereka semua berkompeten di bidangnya,” papar dia.
Dia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada kegiatan yang secara tak langsung mempromosikan nama Sulawesi Utara di tingkat dunia.
Ketua Panitia Alrik Lapian yang juga merupakan dosen IAKN, menjelaskan beberapa topik yang bakal dibahas dalam iven ini seperti theologi, edukasi kristen, music and psikoteraphy dan inter religious study.
“Peserta berasal dari internasional, terbuka untuk umum, tidak dibatasi dan yang paling penting sesuai dengan topik,” tukas dia.
Dia melanjutkan beberapa perguruan tinggi sudah memastikan diri hadir pada kegiatan ini. “Dari Medan, Ambon, Jakarta, Kalimantan dan sebagainya. Kebetulan pembicaranya ada dari Belanda, Korea, Belgia, Amerika, Filipina juga ada,” jelasnya.
Menurutnya beberapa persiapan sudah dilakukan guna mendukung iven ini. “Persiapan yang sudah kami lakukan meliputi berbagai persiapan teknis seperti sosialisasi, maupun persiapan non teknis,” terangnya.
Dia menambahkan melalui kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan output yang positif bagi pendidikan kristen khususnya di Sulut. “Selain tentu membekali dan memotivasi kami sebagai dosen melalui pengetahuan di bidang masing-masing dalam menulis meneliti dan menghasilkan karya ilmiah,” tambahnya lagi.
Persiapan saat ini, kata dia, sudah sekira 90% dan IAKN sudah sangat siap menghadapi iven ini. “Tinggal finishing saja, prosesnya menunggu pendaftaran peserta lainnya,” ucapnya.
Komentar