Suluttimes, Paris – Science but make it fashionable. Coperni sekali lagi bereksperimen dengan ilmu sains dan teknologi.
Setelah momen viral tubuh Bella Hadid disemprot cat ajaib, label mode besutan duo desainer Prancis Sébastien Meyer dan Arnaud Vaillant itu memperkenalkan tas udara pertama di dunia.
Swipe Bag, tas berbentuk telur favorit keluaran Coperni, mendapat tampilan baru untuk koleksi Fall 2024 yang dipresentasikan di Paris Fashion Week, Senin (4/3/2024).
Dinamai Air Swipe Bag, tas tersebut dibuat dari material aerogel yang komposisinya terdiri dari 99 persen udara dan satu persen kaca.
“Juga disebut bahan ‘nihil’ karena sifatnya yang anti-material,” ujar Sébastien kepada Vogue France jelang peragaan koleksi tersebut di Paris Fashion Week.
Sejatinya, NASA memanfaatkan aerogel untuk membuat satelit yang menangkap debu bintang karena bermassa ringan tapi dapat menahan beban hingga 4.000 kali lipat. Berat aerogel diketahui hanya mencapai 35 gram.
Sébastien dan Arnaud berkolaborasi dengan Ioannis Michalous, akademisi dan peneliti sekaligus seniman visual asal Yunani, untuk merealisasikan inovasi yang belum pernah ada ini.
Mulanya, mereka melakukan pendekatan dengan Ioannis lewat Instagram. Gayung bersambut, Ioannis pun ambil bagian dalam proyek ini. Butuh riset serta uji coba selama tiga bulan hingga akhirnya Air Swipe Bag menjadi kenyataan.
Swipe Bag versi teranyar ini seperti tas kaca yang berisi awan. “Ini tas teringan di dunia,” kata Arnaud.
Bagaimana fungsi dan keterpakaiannya? Pertanyaan tersebut muncul di Instagram Coperni. Miminnya menjawab: “Tas ini bisa menyimpan iPhone”.
Di catwalk, Air Swipe Bag muncul sebagai aksesori peneman setelan abu-abu berpotongan minimalis yang dipakai model pria untuk memberikan gambaran memadu-padankannya.
Harga tentu belum dirilis mengingat koleksi musim dingin 2024 baru tersedia akhir tahun ini. Inikah bentuk tas masa depan yang sustainable?
Sumber: https://wolipop.detik.com
Foto: Kristy Sparow/Getty Images
Komentar