Proyek Drainase di Jalan Hasanudin Diduga Ada yang Main Mata, Warga : Drainase Tidak Berguna, Pantesan Masih Banjir

Sulut Times, MANADO : Proyek Drainase di Jalan Hasanudin diduga ada “main mata” antara Dinas PUPR Manado dan CV. Indhira Karya Manado.

Proyek yang menggunakan anggaran Dana Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bernilai Rp4.910.464.537 yang diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi belum di periksa oleh Dinas PUPR Kota Manado.

Dugaan tidak sesuai spesifikasi tersebut, terpantau saat melakukan pengecoran dinding drainase dalam keadaan genangan air di saluran yang sedang di kerjakan.

Selain mutu dari dinding drinase, diduga juga semua pekerjaan drainase di jalan hasanudin 19 tidak memiliki lantai kerja yang berfungsi untuk mendapatkan kemiringan dan pengikat di dua dinding drinase.

Padahal, dalam beberapa waktu lalu Kepala Dinas PUPR Kota Manado Jhon Suwu waktu di konfirmasi mengatakan akan segera melakukan pemeriksaan bersama dengan Wartawan media ini, tapi hingga saat ini belum kunjung di periksa oleh Dinas PUPR.

Baca Juga  Muhammad Akmal Jabat Kakanim Manado, Mawikere ke Medan

“Akan kami lakukan pemeriksaan, kalau boleh ikut bersama-sama. Jika memang didapati tidak memiliki lantai kerja dan mutu beton tidak sesuai spek, saya akan suruh bongkar atau tidak akan dibayarkan,” ujar Jhon Suwu.

Diketahui pekerjaan tersebut dikerjakan sudah 80% dan diduga sudah dibayarkan oleh pihak PUPR Kota Manado.

Sehingga proyek tersebut pun dikeluhkan oleh warga setempat yang mengatakan drainase tidak ada gunanya karena saat hujan masih terjadi banjir.

“Drainase ini tidak ada guna. Bukan menghilangkan banjir malah tetap banjir disini,” ujar Arsalah satu warga yang tinggal di jalan hasanudin 19.

Dia juga menambahkan, seharusnya pembuatan drainase ini harus dari arah polsek Tuminting, bukan dari arah kantor camat.

Baca Juga  Proyek Drainase Tuminting Diduga "Asal-Asal" Habiskan Dana PEN 4,9 M

Banjir disini karena air dari arah Polsek Tuminting, makanya kalau hujan disini tetap terjadi banjir.

Ditempat yang sama, salah seorang ibu juga keluhkan pipa air yang dipotong para kontraktor dan tidak diperbaiki kembali.

“Kami sudah dua bulan sampai sekarang belum mendapat air bersih, Pipa yang di bongkar tidak di perbaiki sampai sekarang,”ungkapnya.

Dia juga menambahkan, karena drinase tersebut lingkungannya sudah banyak nyamuk, padahal sebelum buat drinase tidak bernyamuk seperti sekarang ini.

“Dulu obat nyamuk di warung jarang sekali laku, tapi sekarang obat nyamuk habis terjual,” bebernya.

(Visited 110 times, 1 visits today)

Komentar