DPP Kuasa Hukum Topan 08 sebut SK Harus Minta Maaf Secara Terbuka di Tempat Orasinya

Sulut Times, MINAHASA : Viral di media sosial orasi SK di Taman Cita Waya Langowan saat kampanye Partai Moncong Putih (Sabtu,13/01/24), mengenai orang langowan dan Pantung Schwarz yang di duga telah melakukan pembohongan publik.

Menanggapi orasi SK yang diduga telah menyinggung pribadi Calon Presiden Prabowo Subianto, tim kuasa hukum DPP Topan 08 Joppie Lintong akan membuat laporan resmi ke Polda Sulut dan Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara.

Menurut Lintong, SK dalam orasinya seolah-olah medeskritkan Paslon 02, dan melakukan pembohongan publik.

” Kami sudah mengkonfirmasi kepada salah satu narasumber ibu Ane Langi yang merupakan bendahara pengadaan patung Schwarz , Ia mengatakan patung tersebut bukan di buat oleh Olly Dondokambey seperti yang di ucapkan SK beberapa waktu lalu,” jelasnya

Jadi, dalam waktu dekat ini kuasa hukum DPP Topan 08 akan membuat laporan resmi, dan sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk di serahkan kepada kepolisian dan Bawaslu.

Kuasa hukum DPP Topan 08 meminta kepada SK untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat langowan.

“Kami minta untuk SK meminta maaf secara terbuka kepada warga langowan di tempat orasinya, bukan pada saat konfrensi pers yang telah mereka adakan pada waktu dekat ini,” tegasnya (Senin,15/01/24)

Sebagaimana yang kini viral di berbagai media, Steven Kandouw yang juga Wakil Gubernur Sulut dalam orasinya di Langowan diduga menyinggung pribadi Prabowo Subianto. Ia mengatakan, “…Presiden ada darah Langowan. Jangan, saya sampaikan itu, boleh mengaku-ngaku diri orang Langowan, tapi apakah yang bersangkutan (Prabowo) pernah datang di Langowan?”

Selain itu ia mengatakan, Patung Schwarz (Johann Gottlieb Schwarz) yang bikin adalah Bapak Olly Dondokambey, “bukan orang lain saudara-saudara, jadi orang Langowan jangan mau dibodohi”, tutur Steven Kandow.

“Jangan nanti sekarang karena ada agenda pribadi langsung ingin berkuasa mengaku-ngaku kapan lagi putra Langowan jadi Presiden, jangan mau anda di towo-towokan (didustai), jangan mau anda di bodoh-bodohi”, ujar Steven Kandow di video saat melakukan orasi waktu itu di Langowan